Gambaran Penggunaan Obat Anestesi di Instalasi Bedah RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan

Penulis

  • Musa Fitri Fatkhiya Universitas Pekalongan
  • Nitya Rofiana Arrizka Universitas Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.57174/jborn.v3i1.71

Kata Kunci:

anastesi umum, induksi, obat anastesi

Abstrak

Induksi anestesi setiap pasien bisa mendapatkan premedikasi yang bervariasi. Pemilihan obat anestesi sebaiknya berdasarkan karakteristik pasien dan kondisi yang berhubungan dengan operasi dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan obat anestesi di Instalasi Bedah RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan pada periode bulan Mei-Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif observasional. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan fentanyl 100 mcg/2mL 130 (27,43%), recofol-N 10 mg/mL 101 (21,31%), KTM 100 mg/mL 89 (18,78%), sevodex 250 mL 50 (10,55%), sedacum 5 mg/5mL 39 (8,23%), tramus 25 mg 38 (8,02%), tramus 50 mg 14 (2,95%), dan isorane/isoflurane 250 mL 13 (2,74%). Sehingga dapat disimpulkan penggunaan obat anestesi umum yang paling banyak digunakan adalah fentanyl 100 mcg/2mL sebesar 27,43%.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry, Patricia Stockert AH. Fundamentals of Nursing. 2016.

Bare S dan. Buku Ajar Keperwatan Medical Bedah Brunner & Suddart. 8th ed. EGC, editor. jakarta; 2002.

Pramono. Buku Kuliah Anastesi. EGC, editor. Jakarta; 2017.

Defri Aroni, Berwi F. Penggunaan Obat Anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Fauziah Kabupaten Bireun. J Ilm Farm Simplisia. 2022;2.

Uhrig L, Dehaene S, Jarraya B. Cerebral mechanisms of general anesthesia. Ann Fr Anesth Reanim [Internet]. 2014;33(2):72–82. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.annfar.2013.11.005

Mashour GA, Hudetz AG. Bottom-up and top-down mechanisms of general anesthetics modulate different dimensions of consciousness. Front Neural Circuits. 2017;11(June):1–6.

Hurford. Clinical Anesthesia Procedures of the Massachusetts General Hospital. 6th ed.

Anesthesia C, Barash PG, Cahalan MK, Cullen BF, Stock MC, Stoelting RK, et al. Clinical Anesthesia, 8th edition. 2019;(2):2018–9.

Morgan GE MM. Intravenous anesthetics, in: Clinical anesthesiology. 5th ed. Lange A&, editor. Stamford; 2013. 175–188 p.

Katzung, Bertram G, Susan B, Masters and AJT. Farmakologi dasar & klinik. 12th ed. EGC BK, editor. Jakarta; 2014. 483–500 p.

Santosa DA, Harijono B, Jasa ZK, Rehatta NM. Pengelolaan Anestesi untuk Eksisi Tumor Intradura Intramedula ( IDIM ) Setinggi Vertebra Cervical 5-6 dengan Panduan Intraoperative Neurophysiological Monitoring Anesthesia Management for Cervical 5-6 Intradural Intramedullary ( IDIM ) Tumor under Intraop. 2018;7(Idim):164–74.

Elysabeth SZD dan. Anestetik umum. Farmakologi dan terapi. 5th ed. UI DF dan TFK, editor. jakarta; 2017. 122–138 p.

Susiyadi RR. Pengaruh pemberian petidin dan fentanyl sebagai premedikasi anestesi terhadap perubahan tekanan darah di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo. 2016;

S O. Buku saku obat-obatan anestesia. 4th ed. EGC, editor. jakarta; 2016.

Ferdinand T, Basuki DR dan I. Perbandingan intensitas nyeri akut setelah pembedahan pada pasien dengan regional analgesia epidural teknik kontinyu dibandingkan dengan teknik intermitten. J Anestesiol Indones. 2014;6(2):114–22.

Pacifici GM. Clinical pharmacology of midazolam in neonates and children effect of disease-A review. Intern J Ped. 2014;1–20.

Simons2. DCDJ. Neuromuscular Blockade. 2022.

Michael Gulenay JKM 1. Depolarizing Neuromuscular Blocking Drugs. 2022.

Unduhan

Diterbitkan

2023-03-20

Terbitan

Bagian

Articles

##category.category##

Cara Mengutip

1.
Gambaran Penggunaan Obat Anestesi di Instalasi Bedah RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. JB [Internet]. 2023 Mar. 20 [cited 2025 Jul. 9];3(1):9-15. Available from: https://journalborneo.com/index.php/jb/article/view/71

Artikel Serupa

1-10 dari 16

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.