Vol 4 No 3 (2024): Volume 4 Issue 2 tahun 2024

					Lihat Vol 4 No 3 (2024): Volume 4 Issue 2 tahun 2024

Articles:  5

● Editorial in chief: apt. Syuhada, M.Farm.

● Managing Editorial: apt. Benazir Evita Rukaya, M.Farm.

 

Diterbitkan: 2024-11-30

Pharmacy

  • Studi Toksisitas Infusa Rimpang Pacing (Costus speciosus) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

    Benazir Evita Rukaya, Syuhada Syuhada, Fajar Wahyu
    81-89
    Abstrak: 223 | PDF 81-89: 73

    Abstract

    Costus speciosus atau Pacing, merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara Asia. Tanaman ini dilaporkan memiliki aktivitas biologis seperti antidiabetes, antiinflamasi, dan antikanker. Namun, informasi mengenai toksisitasnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas infusa rimpang Costus speciosus menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ini memanfaatkan larva Artemia salina Leach sebagai organisme model untuk menilai potensi toksisitas. Rimpang pacing diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid yang memiliki potensi farmakologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa rimpang pacing memiliki toksisitas yang sangat tinggi berdasarkan kategori toksisitas Clarkson dengan nilai LC50 sebesar 54,99 ppm. Temuan ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut terkait keamanan dan aplikasi farmakologis rimpang pacing sebagai bahan obat herbal.

  • Formulasi Bedak Dıngın Berbasıs Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera powder) dengan Ujı Organoleptık dan PH sebagaı Parameter Stabılıtas Sedıaan

    Jumsina Jumsina, Benazir Evita Rukaya, Syuhada Syuhada
    90-100
    Abstrak: 302 | PDF 90-100: 210

    Abstract

    Bedak dingin merupakan salah satu produk perawatan kulit tradisional yang banyak digunakan karena manfaatnya dalam melembapkan, mencerahkan, dan menenangkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat bedak dingin berbasis serbuk daun kelor (Moringa oleifera powder) serta mengevaluasi stabilitasnya melalui uji organoleptik dan pH selama penyimpanan. Metode penelitian meliputi formulasi bedak dingin dengan bahan utama serbuk daun kelor, bengkoang, beras, dan jagung, serta air perasan bengkoang. Uji organoleptik mencakup evaluasi warna, aroma, tekstur, serta homogenitas sediaan dan pengukuran pH dilakukan untuk memastikan kestabilan produk. Selain itu juga dilakukan uji hedonitas menggunakan metode repeated measures design dengan 10 panelis yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bedak dingin berbasis serbuk daun kelor memiliki stabilitas fisik yang baik selama penyimpanan 7 hari pada suhu kamar, dengan tidak adanya perubahan signifikan pada parameter organoleptik dan pH yang tetap stabil pada nilai 5. Uji hedonitas menunjukkan bahwa produk ini diterima dengan baik oleh panelis dengan tingkat kesukaan yang setara dengan produk komersial. Kesimpulan, bedak dingin berbasis serbuk daun kelor berpotensi sebagai produk perawatan kulit alami yang stabil dan aman digunakan.

  • Gambaran Kualitas Hidup Pasien Neuropati Diabetik di Rumah Sakit Angkatan Laut Tarakan

    Ainul Rabiah, Benazir Evita Rukaya, Syuhada Syuhada
    101-111
    Abstrak: 244 | 101-111: 91

    Abstract

    Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis diabetes mellitus yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup pasien dengan neuropati diabetik berdasarkan berbagai aspek utama, termasuk aktivitas fisik, kesehatan psikologis, kualitas tidur, serta kepuasan terhadap pengobatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap pasien neuropati diabetik yang menjalani pengobatan di RSAL Tarakan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur berbagai aspek kualitas hidup pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki kualitas hidup yang baik, dengan skor rata-rata di atas 75%. Gangguan terhadap aktivitas fisik harian memiliki skor 92,50%, sedangkan aktivitas berat 88,33%. Aspek psikologis menunjukkan tingkat semangat pasien mencapai 100%, dengan persepsi kesehatan fisik sebesar 88,33% dan kesadaran terhadap komplikasi 93,33%. Kualitas tidur masih cukup baik dengan skor 95,00%, dan tidak ditemukan depresi berat (100%). Kepuasan terhadap pengobatan mencapai skor tertinggi, dengan efektivitas terapi sebesar 98,33% dan kepuasan pasien 100%. Temuan ini menunjukkan bahwa dengan manajemen yang tepat dapat membuat pasien neuropati diabetik tetap dapat menjalani hidup dengan kualitas yang baik.

  • Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Karang Rejo Tarakan Periode April-Juni Tahun 2024

    Monika Limbong, Syuhada Syuhada, Benazir Evita Rukaya
    112-119
    Abstrak: 196 | PDF 112-119: 79

    Abstract

    Diabetes mellitus memerlukan terapi farmakologis untuk mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi. Evaluasi pola peresepan obat di Puskesmas penting untuk menilai kesesuaian terapi dengan pedoman klinis. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama dan mudah diakses oleh masyarakat, terutama untuk penyakit umum dan kronis salah satunya yaitu penyakit Diabetes mellitus. Penelitian ini menganalisis pola peresepan obat pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Karang Rejo, Tarakan, meliputi jumlah item obat per resep, jenis obat yang paling sering diresepkan, dan distribusi peresepan berdasarkan golongan farmakologi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan metode total sampling, menggunakan data rekam medis pasien diabetes mellitus. Analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien adalah perempuan (66%) dengan rata-rata usia 57,89 tahun dan berat badan 60,69 kg. Rata-rata jumlah item obat per resep adalah 3,29, dengan antidiabetes oral sebagai kelompok obat yang paling banyak diresepkan (36,28%), diikuti oleh antihipertensi (16,45%) dan vitamin neurotropik (13,28%). Selain itu, 15,07% resep mengandung ≥5 jenis obat, menunjukkan adanya polifarmasi yang perlu diawasi untuk mencegah interaksi obat dan efek samping. Pola peresepan obat di Puskesmas Karang Rejo berdasarkan kebutuhan terapi pasien diabetes mellitus. Namun, pemantauan rutin tetap diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan terapi, terutama bagi pasien dengan polifarmasi.

  • Evaluası Tıngkat Kepuasan Pengobatan Atopıc Dermatıtıs berdasarkan Ulasan Konsumen darı WEBMD

    Nuriska Aza Syafitri, Syuhada Syuhada, Benazir Evita Rukya
    120-128
    Abstrak: 226 | PDF 120-128: 98

    Abstract

    Penelitian ini mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepuasan pengguna terhadap pengobatan Atopic Dermatitis (AD) berdasarkan ulasan konsumen dari WebMD. Data diperoleh dari dataset publik pada website Zenodo.org, mencakup rating pengguna terhadap kemudahan penggunaan, efektivitas, harga, dan kepuasan obat AD. Analisis deskriptif dilakukan menggunakan aplikasi GraphPad® dan Microsoft Excel®. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas dan kemudahan penggunaan lebih berperan dalam kepuasan pengguna dibandingkan harga. Obat dengan kepuasan tertinggi, seperti Diflorasone dan Amcinonide, dinilai sangat efektif meskipun memiliki harga relatif tinggi. Sebaliknya, obat dengan kepuasan lebih rendah, seperti Hydrocortisone Probutate, menunjukkan bahwa harga mahal tidak selalu menjamin efektivitas. Oleh karena itu, pemilihan terapi sebaiknya lebih mempertimbangkan efektivitas dan kenyamanan penggunaan.