Farmasi

57 butir

Semua butir

  • Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Strychnos ligustrina Menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS)

    Siti Wanda Nurwanti, Andriningrum Sarnoko, Atika Wulandari
    64-71
    Abstrak: 508

    Abstract

    Kayu bidara Laut (Strychnos ligustrina) telah dimanfaatkan secara turun-temurun oleh penduduk Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai obat tradisional untuk penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa kimia golongan alkaloid yang terkandung dalam ekstrak etanol kulit kayu bidara laut. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Identifikasi kandungan alkaloid pada ekstrak kulit kayu bidara laut dilakukan dengan menggunakan instrumen LC-MS. Elusi gradien dilakukan selama 16 menit pada kolom fase balik dengan fase gerak yang digunakan adalah asam asetonitril dan asam format. Berdasarkan hasil analisis teridentifikasi lima senyawa alkaloid yaitu senyawa 3-iso-ajmalicine pada m/z 353.1847, dan waktu retensi 4.26 menit, senyawa brucine pada m/z 395.1953, dan waktu retensi 5.06 menit, serta molekul C24H28N2O4, C22H24N2O3, C11H17NO6 yang terkonfirmasi pada m/z masing – masing 409.2107, 365.1848, 260.1116, dan waktu retensi berturut – turut 4,90 menit, 5,35 menit, dan 1,32 menit. 3-iso-ajmalicine baru terkonfirmasi ada pada ekstrak kulit kayu bidara laut.

  • Uji Antioksidan Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Formulasi Salep pada Penyembuhan Luka Sayat Punggung Kelinci Putih New Zealand

    Khusnul Hotimah, Iswandi Iswandi, Jena Hayu Widyasti
    80-94
    Abstrak: 582

    Abstract

    Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki efek antioksidan karena mengandung senyawa seperti fenol, antosianin, glikosida flavonol, glikosida kenferol, terpenoid, steroid, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bunga telang memiliki aktivitas antioksidan, mengetahui apakah salep ekstrak etanol bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat pada kelinci dan mengetahui konsentrasi efektif salep ekstrak etanol pada bunga telang untuk penyembuhan luka sayat pada kelinci. Penelitian ini menggunakan ekstrak bunga telang yang dimaserasi dengan etanol 70%. Konsentrasi ekstrak dibuat sebanyak 3 yaitu 0,1%, 0,2%, 0,4 %. Ekstrak diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Ekstrak yang sudah diuji lalu dibuat salep dan diaplikasikan pada punggung kelinci, kemudian diamati kesembuhan luka. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS® variasi konsentrasi ekstrak etanol bunga telang berpengaruh terhadap aktivitas antioskidan.  Konsentrasi 0,2% memberikan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan konsentrasi 0,1% dan 0,4%. Salep ekstrak etanol bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat pada punggung kelinci. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS® terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci menunjukkan perbedaan yang signifikan. Konsentrasi 0,2% berbeda signifikan dengan konsentrasi 0,4% dimana waktu yang diperlukan konsentrasi 0,2% lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 0,4%.

  • Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst) pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan

    Irma santi, Bayu Putra, Fitka Ulfa Rahman
    72-79
    Abstrak: 322

    Abstract

    Nyeri merupakan kondisi yang menandakan tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan dan peradangan. Nyeri dapat diatasi dengan analgesik. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek analgesik adalah daun matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I diberikan NaCMC sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan ibuprofen sebagai kontrol positif, serta kelompok III, IV, dan V diberikan EEDM dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal setelah 30 menit pemberian sediaan uji secara oral. Pengamatan dilakukan dengan menghitung respon nyeri yang ditandai dengan geliat selama 180 menit dengan interval waktu 10 menit. Data penelitian diolah secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan LSD. Kelompok kontrol positif terhadap kelompok EEDM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan nilai P>0,05. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa EEDM memiiki efek sebagai analgesik pada mencit putih jantan dengan dosis efektif adalah 800 mg/kgBB.

  • Kombinasi Ekstrak Etil Asetat Pegagan (Centella asiatica (L.)) dan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Penyembuh Luka Bakar

    Fery Indradewi Armadany, Laode Muhammad Fitrawan, Fitri Rahmadani Saputri, Vica Aspadiah, Henny Kasmawati
    95-105
    Abstrak: 344

    Abstract

    Luka bakar diakibatkan oleh paparan sumber panas seperti api, bahan kimia, atau radiasi dan dapat menyebabkan hilangnya atau kerusakan jaringan. Penyembuhan luka bakar secara tradisional sering menggunakan obat herbal seperti pegagan dan kelapa, biasanya ekstrak minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek penyembuhan luka bakar dengan pemberian kombinasi ekstrak etil asetat herba pegagan dan minyak kelapa murni (VCO) pada mencit. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kontrol negatif (K(-)) yang diberikan tween 20; kontrol positif (K(+)): luka bakar obat oles yang beredar di pasaran, P1: ekstrak Ethylacetate 10% pada tween 20; P2: VCO; P3: ekstrak Ethyl acetate 10% dan VCO 50% pada tween 20; P4: Ethyl acetate 5% ekstrak dalam VCO P5 : ekstrak etil asetat 10% dalam VCO dan diberi perlakuan selama 21 hari berturut-turut dengan frekuensi dua kali sehari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etil asetat 10% dari herba pegagan dalam VCO menunjukkan aktivitas penyembuhan tertinggi untuk luka bakar, sebanding dengan obat oles kontrol positif (K(+)) yang beredar di pasaran. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan VCO, semakin baik aktivitas penyembuhan luka bakar.

  • Gambaran Penggunaan Obat Anestesi di Instalasi Bedah RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan

    Musa Fitri Fatkhiya, Nitya Rofiana Arrizka
    9-15
    Abstrak: 1034

    Abstract

    Induksi anestesi setiap pasien bisa mendapatkan premedikasi yang bervariasi. Pemilihan obat anestesi sebaiknya berdasarkan karakteristik pasien dan kondisi yang berhubungan dengan operasi dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan obat anestesi di Instalasi Bedah RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan pada periode bulan Mei-Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif observasional. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan fentanyl 100 mcg/2mL 130 (27,43%), recofol-N 10 mg/mL 101 (21,31%), KTM 100 mg/mL 89 (18,78%), sevodex 250 mL 50 (10,55%), sedacum 5 mg/5mL 39 (8,23%), tramus 25 mg 38 (8,02%), tramus 50 mg 14 (2,95%), dan isorane/isoflurane 250 mL 13 (2,74%). Sehingga dapat disimpulkan penggunaan obat anestesi umum yang paling banyak digunakan adalah fentanyl 100 mcg/2mL sebesar 27,43%.

  • Anti-diabetic Activity of Virgin Coconut Oil (VCO): Review

    Rahmawati Rahmawati, Bayu Putra, Lastri Wiyani, Andi Maulana Kamri, Sitti Azahra
    16-21
    Abstrak: 767

    Abstract

    Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by increased blood glucose levels. Currently, the treatment of diabetes mellitus uses synthetic or chemical drugs and natural ingredients such as virgin coconut oil. Virgin coconut oil (VCO) is extracted with minimal heating and no chemical purification process. This study aims to obtain data on the impact of VCO as an antidiabetic obtained from several research journals. This literature study uses a narrative review method obtained from the Google Scholar, Pubmed, and Science Direct databases. The results of this study indicate that VCO can be used as an alternative to lowering blood glucose levels because it has antidiabetic activity. Medium-chain fatty acid (MCFA) lauric acid in VCO can stimulate insulin production in pancreatic beta cells. This study concludes that virgin coconut oil can potentially reduce blood sugar levels.

  • Development Of Raw Collagen From Waste Mılkfısh (Chanos chanos) Scales As A Preservatıve And Emulsıfyıng Agents

    Sudrajat Sugiharta, Euis Prihatini, Iin Lidia Putama Mursal
    22-33
    Abstrak: 371

    Abstract

    Collagen is an essential protein in connective tissue, widely used as a bioactive. Raw collagen is obtained from cattle, buffalo, and pigs with problems spreading infectious animal diseases. Collagen can be obtained from waste milkfish (Chanos chanos) scales as an alternative source of mammal raw materials. This study aims to determine the acetic acid's most effective concentration and maceration time in isolating collagen from milkfish scales based on the preservative and emulsifying determination. This research is quasi-experimental design by testing the isolated collagen against collagen yield, proximate analysis of collagen, pH test, preservative test, and analysis of emulsifier substances. The results of the isolation of collagen in all treatment groups had emulsifying and preservative abilities, where a concentration of 0.5 M acetic acid with a maceration time of 72 hours produced the most effective collagen as an emulsifier based on the results of the emulsion stability test and emulsion layer boundary test, as well as at the concentration of 0, acetic acid 5 M with variations in maceration time of 48 hours and 72 hours produced the most effective collagen as a preservative.

  • Pengaruh Pandemı Covıd-19 terhadap Penjualan Suplemen Kesehatan dı Apotek “X” Kota Tarakan

    Asma Lanuddin, Sari Wijayanti, Irma Novrianti, Dhea Erwina Suwanty
    34-40
    Abstrak: 215

    Abstract

    World Health Organization menetapkan Corona virus disease sebagai pandemi pada tahun 2020. Dua warga Indonesia terkonfirmasi Covid-19 saat awal virus tersebut terdeteksi. Panic buying dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah salah satu dampak yang ditimbulkan dari covid-19 terutama suplemen kesehatan seperti vitamin ataupun imunnomodulator dikarenakan kurangnya pemahaman dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Covid-19 terhadap penjualan produk suplemen kesehatan di apotek “X” kota Tarakan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat observasional. Data diperoleh dari dokumen penjualan di apotek “X” pada 12 bulan sebelum dan 12 bulan awal pandemi Covid-19. Adapun suplemen kesehatan yang diambil untuk penelitian ini adalah Becom C®, Becom Zet®, dan Imboost Force®. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan paired sample T test. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa suplemen kesehatan mengalami peningkatan penjualan yakni sebesar 314,41% - 808,42% dengan nilai P = 0,038 untuk Becom C®, 0,039 untuk Becom Zet® dan 0,011 untuk Imboost Force®. Dapat disimpulkan Covid-19 memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan penjualan produk suplemen kesehatan di apotek “X” kota Tarakan.

  • Ujı Kualıtatıf Rhodamın B pada Saus Jajanan "Tusuk-Tusuk" dı Taman Berlabuh dan Taman Oval kota Tarakan

    Agus Amanda Defi Rahayu, Jufri Ubrusun, Irma Novrianti
    41-46
    Abstrak: 245

    Abstract

    Jajanan “tusuk-tusuk” merupakan salah satu makanan yang digemari oleh semua kalangan, dengan rasa yang enak dan biasanya disajikan dengan menambahkan saus. Rhodamin B salah satu zat pewarna sintetik yang digunakan ada industri tekstil. Sering kali pedagang nakal menggunakan Rhodamin B pada makanan yang dijual untuk mempercantik warna makanan tersebut. Seperti yang diketahui Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran pencernaan dan pernapasan. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti ada atau tidak adanya identifikasi bahan berbahaya Rhodamin B dalam saus tomat jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman Berlabuh dan taman Oval kota Tarakan. Saus masing-masing diperoleh dari jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman Berlabuh dan Taman Oval Tarakan. Penelitian yang dilakukan dan diperoleh 10 sampel yang beredar di taman Berlabuh dan Taman Oval, lalu setiap sampel ditimbang sebanyak 25 gram dan dilarutkan sampel tersebut dengan aquadest yang telah dipanaskan. Setelah itu sampel diuji dengan menggunakan metode uji cepat (Rapid test kit). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 sampel saus jajanan “tusuk-tusuk” di Taman Berlabuh dan Taman Oval kota Tarakan tidak mengandung Rhodamin B.

  • Analisis Kandungan Rhodamin B pada Produk Perona Pipi (Blush On) yang Beredar di Pasar Tradisional Kota Tarakan

    Putri Annisa, Irma Novrianti, Heriani Heriani
    47-54
    Abstrak: 548

    Abstract

    Salah satu kebutuhan penting bagi seorang wanita adalah kosmetik. Salah satu jenis kosmetik yang sering digunakan oleh remaja ataupun wanita dewasa ialah perona pipi (blush on). Perona pipi tersedia dalam berbagai macam warna, dan warna yang paling populer adalah warna merah. Beberepa produk kosmetik dikhawatirkan dapat mengandung zat pewarna merah yang membahayakan seperti rhodamin B. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa rhodamin B pada produk perona pipi yang beredar di Pasar Tradisional kota Tarakan. Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif kandungan senyawa rhodamin B pada sampel dengan menggunakan Rapid Test Kit rhodamin B. Hasil penelitian menunjukkan dari 9 sampel perona pipi yang beredar di Pasar Tradisional kota Tarakan didapatkan 4 sampel perona pipi yang positif mengandung Rhodamin B, dari ke-4 sampel yang positif tersebut terdapat 2 sampel yang terdaftar dalam BPOM.

  • Gambaran Penggunaan Obat Antihipertensi di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit “X” Tarakan Tahun 2022

    Benyamin, Syuhada Syuhada, Benazir Evita Rukaya
    55-63
    Abstrak: 277

    Abstract

    Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang sering dijumpai dan penggunaan obat antihipertensi yang tepat sangat penting untuk pengendalian tekanan darah yang optimal, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran penggunaan obat antihipertensi di berbagai fasilitas kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peresepan obat antihipertensi pada pasien di rumah sakit “X” di bagian rawat jalan. Data penelitian yang diperoleh yaitu data digital dari pelayanan resep selama periode Januari-Desember tahun 2022. Penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan mengakses data layanan komputer di apotek rawat jalan rumah sakit "X" untuk melacak riwayat pengobatan pasien hipertensi pada masa lalu, dan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan obat antihipertensi terbanyak adalah amlodipin sebanyak 13.203 item resep, bisoprolol 10.704 item resep, dan candesartan 9.885 item resep. Frekuensi peresepan golongan obat antihipertensi paling banyak adalah calcium chanel blocker sebanyak 13.784 (23,41%) sedangkan untuk golongan obat yang paling sedikit diresepkan yaitu agonis alfa-2 berjumlah 68 obat (0,12%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan di apotek rawat jalan rumah sakit "X" adalah amlodipin, bisoprolol, dan candesartan.

  • Analısıs kualıtatıf senyawa rhodamın B pada saus jajanan “tusuk-tusuk” dı taman Berkampung kota Tarakan menggunakan metode rapid test kit

    Faizal Mustamin, Irma Novrianti, Muhammad Aris, Asma Asma
    15-20
    Abstrak: 394

    Abstract

    Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Beberapa makanan tersedia dalam bentuk jajanan dan biasanya mengandung bahan tambahan seperti pewarna. Sering kali produsen menyalahgunakan pemakaian zat pewarna untuk teksil seperti rhodamin B dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan rhodamin B pada saus jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman berkampung. Saus diperoleh dari masing-masing penjual jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman berkampung. Penelitian ini menggunakan 25 sampel, kemudian dari masing-masing sampel diambil sebanyak 25 gram dan dilarutkan dalam air panas kemudian sampel diuji menggunakan metode uji cepat (rapid test kit). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sampel saus negatif mengandung rhodamin B. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa saus jajanan “tusuk-tusuk” di taman berkampung kota Tarakan tidak mengandung rhodamin B.

  • Ujı aktıvıtas antıbakterı ekstrak etanol daun rambusa (Passiflora foetida L.) terhadap bakterı Pseudomonas aeruginosa

    Sari Wijayanti, Heriani Heriani, Faizal Mustamin, Syuhada Syuhada
    21-27
    Abstrak: 434

    Abstract

    Salah satu tumbuhan obat yang ada di Indonesia adalah rambusa (Passiflora foetida L.). Beberapa zat kimia yang terkandung di dalam daun rambusa antara lain alkaloid, flavonoid, steroid dan triterpenoid yang mempunyai efek sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan konsentrasi antibakteri yang efektif dari ekstrak daun rambusa terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan disc diffusion atau metode Kirby dengan konsentrasi uji 10%, 15%, 20%, dan kontrol positif (Ciprofloxacin). Hasil penelitian menunjukkan daya hambat antibakteri ekstrak daun rambusa konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan kontrol positif secara berurutan adalah 2,63 mm, 4,53 mm, 6,05 mm, dan 26,72. Konsentrasi 20% ekstrak daun rambusa menunjukkan aktivitas antibakteri sedang dengan diameter zona hambat yaitu 6,05 mm.

  • Optimasi formula dan evaluasi stabilitas fisik sediaan tablet effervescent ekstrak aqueous daun kelor (Moringa oleifera L.)

    Benazir evita rukaya, Syuhada Syuhada, Devy Yulia Veronika
    28-37
    Abstrak: 1091

    Abstract

    Daun kelor (Moringa oleifera L.) adalah salah satu tanaman yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia dan memiliki nutrisi serta antioksidan yang tinggi. Pemanfaatan daun kelor sebagai suplemen kesehatan membutuhkan suatu inovasi bentuk sediaan agar praktis digunakan, salah satunya dengan membuatnya dalam bentuk tablet effervescent. Tujuan dari penenlitian ini adalah untuk mendapatkan formula yang optimal pada tablet effervescent ekstrak aqueous daun kelor (Moringa oleifera L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan membuat sediaan tablet effervescent  ekstrak aqueous daun kelor menggunakan 3 formula yang berbeda dengan metode granulasi basah. Stabilitas fisik tablet effervescent yang diperoleh kemudian dievaluasi. Hasil evaluasi dianalisis untuk mendapatkan formula optimal dari ke-3 formula. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan F3 merupakan formula yang memiliki kestabilan fisik granul dan tablet yang baik. Granul dari F3 memiliki sudut diam 22,45°, persentase kompresibilitas 12,67 %. Tablet effervescent F3 memiliki keseragaman bobot yang tidak melebihi 5% maupun 10%, keseragaman ukuran yang tidak lebih dari 3 kali tebal tablet dan memiliki waktu larut lebih cepat dibandingkan dengan formula lain yaitu 1 menit 22 detik. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa formula optimal dari ke-3 formula adalah F3 dengan konsentrasi asam dan basa masing-masing sebesar 20%.

  • Fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin dari ekstrak pandan hutan (Freycinetia sessiliflora Rizki)

    Ade Ferdinan, Fitri Sri Rizki, Erwan Kurnianto, Kurniawan Kurniawan
    93-98
    Abstrak: 1537

    Abstract

    Tumbuhan pandan hutan yang terdapat di gunung Passi Singkawang dengan spesies Freycinetia sessiliflora Rizki belum banyak diteliti terutama kandungan senyawa kimianya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin ekstrak etanol pandan hutan Freycinetia sessiliflora Rizki. Metode fraksinasi yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis yang dilanjutkan dengan kromatografi kolom. Skrining fitokimia menggunakan pereaksi FeCl3 serta analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom menggunakan eluen kloroform: methanol: air (7:3:0,4) dengan nilai Rf 0,25-0,77. Analisis panjang gelombang menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan senyawa tanin dengan panjang gelombang maksimum 734,1 nm.

  • Potensi peningkatan efek sedasi dan gangguan ritme jantung pada pengobatan skizofrenia

    Julaeha Julaeha, Nurhaliza
    19-24
    Abstrak: 352

    Abstract

    Skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak diderita di berbagai negara.   Gejala psikosis yang dialami berupa delusi yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai dengan halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan persepsi. Pasien “X” berumur 22 tahun dirawat dan didiagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan gelisa selama 4 hari terakhir, emosi labil, teriak-teriak, memukul, mengancam akan membunuh. Pasien mendapatkan terapi risperidon 2 mg, lorazepam 1 mg, trifluoferazin 5 m, dan olanzapin 5 mg. Masalah terkait obat yang ditemukan adalah adanya interaksi obat risperidon dengan lorazepam, yaitu dapat meningkatkan sedasi dan trifluoferazin dengan risperidon dapat memperpanjang interval QT. Pemantauan perbaikan gejala psikosis, efek sedasi dan gangguan ritme jantung perlu dilakukan utuk memastikan keberhasilan dan keamanan dari terapi yang diberikan.

  • Pengembangan dan pengujian sifat fisik sediaan spray gel darı ekstrak etanol batang Etlıngera rubroloba menggunakan basıs gel Na-CMC

    WOS Zubaydah, Rini Novianti, Astrid Indalifiany
    38-49
    Abstrak: 1907

    Abstract

    Tumbuhan Etlingera rubroloba merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa polifenol. Manfaat batang Etlingera rubroloba sebagai antioksidan dapat formulasikan dalam bentuk sediaan topikal yaitu spray gel. Penggunaan Na-CMC sebagai basis gel memiliki keuntungan dengan menghasilkan basis gel yang jernih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi, evaluasi fisik dan stabilitas fisik dari sediaan spray gel ekstrak etanol batang Etlingera rubroloba. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan menjadi spray gel dengan variasi konsentrasi Na-CMC F1 (0,1%), F2 (0,2%), F3 (0,3%), F4 (0,4%) dan F5 (0,5%). Evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji pola penyemprotan, uji waktu kering, uji homogenitas dan uji hedonik sedangkan stabilitas fisik meliputi pengujian sentrifugasi dan cycling test. Hasil evaluasi fisik didapatkan setiap formula masuk dalam rentang syarat sediaan spray gel yang baik. Hasil pengujian stabilitas fisik setelah cycling test menunjukkan adanya penurunan viskositas pada setiap formula dan tidak terjadi perubahan dari segi organoleptik maupun pH dari sediaan spray gel setelah cycling test. Hasil uji hedonik didapatkan formula 3 dan 4 lebih disukai. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa F3 dan F4 merupakan formula yang optimum berdasarkan evaluasi fisik, stabilitas fisik dan juga pengujian hedonik.

  • Uji aktivitas antibakteri gel fraksi n-heksan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai anti jerawat

    Noor Hadızah, Benazir Evita Rukaya, Syuhada
    86-92
    Abstrak: 449

    Abstract

    Pepaya merupakan salah satu tumbuhan dengan berbagai macam manfaat, salah satunya adalah potensi antibakteri daun pepaya. Potensi antibakteri pada ekstrak maupun fraksi ekstrak yang dimiliki daun pepaya dapat berperan sebagai anti jerawat. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuat sedian gel fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil yang diperoleh gel fraksi n-hexan 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang dihasilkan masing-masing sebesar 6,80 mm, dan 2,77 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah gel fraksi n-hexan dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab jerawat.

  • Uji aktivitas fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap Propionibacterium acnes

    Syarifah Nur Fauziah, Benazir Evita Rukaya, Syuhada
    71-78
    Abstrak: 396

    Abstract

    Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu buah dengan banyak manfaat, termasuk dalam pemanfaatannya sebagai obat tradisional. Secara tradisional daun pepaya digunakan dalam pengobatan jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Fraksi n-hexan dan etil asetat diperoleh dengan melakukan ekstraksi bertingkat menggunakan metode maserasi. Fraksi yang diperoleh kemudian diuji menggunakan metode difusi agar (sumuran) untuk melihat efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Hasil uji yang diperoleh dari fraksi n-hexan dan etil asetat konsentrasi 10%, 15% dan 20% dengan kontrol positif erythromicin 0,375%, dan kontrol negatif pelarut (n-hexan dan etil asetat) berupa diameter zona hambat. Fraksi etil asetat dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% merupakan fraksi yang paling efektif dengan diameter rata-rata sebesar 14,7±6,33; 16,4±1,55; dan 18,7±4,14. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah fraksi etil asetat daun pepaya konsentrasi 15% adalah fraksi yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.

  • Uji stabilitas fisik serum anti-aging ekstrak etil asetat daun cempedak (Arthocarpus champeden Spreng.)

    Salsabyla Asky, Benazir evita rukaya, Faizal Mustamin
    50-58
    Abstrak: 1039

    Abstract

    Salah satu kosmetik popular yang dianggap efektif dalam mengatasi penuaan kulit adalah serum anti-aging dengan kandungan antioksidan kuat. Antioksidan alami sebagian besar diperoleh dari tanaman salah satunya berasal dari daun cempedak (Arthocarpus champeden Spreng.). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi stabilitas fisik formula serum ekstrak etil asetat daun campedak (EEADC) menggunakan hasil penelitian sebelumnya. Formulasi serum dengan konsentrasi zat aktif sebesar 0,05% yang telah dibuat, dievaluasi stabilitas fisiknya selama masa penyimpanan hari ke-0, 2, 4 dan 7, yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan viskositas, kemudian dilakukan analisis data. Hasil dari evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa serum EEADC memenuhi kriteria standar untuk evaluasi organoleptik, homogenitas dan pH. Namun, pada evaluasi daya sebar dan viskositas sebaliknya (tidak memenuhi kriteria standar). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan evaluasi dan optimasi formula serum EEADC.

  • Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (Artocarpus champaden Spreng.)

    Nadillah, Benazir evita rukaya, Syuhada
    79-85
    Abstrak: 490

    Abstract

    Antioksidan berperan sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu antioksidan yang terdapat pada tanaman adalah flavonoid, dimana senyawa tersebut merupakan kandungan terbesar dalam tanaman cempedak (Artocarpus champaden Spreng.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (EEDC) berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, dimana terdapat 5 variasi konsentrasi ekstrak dan baku pembanding kuersetin yang digunakan. Berdasarkan uji tersebut maka diperoleh nilai IC50 EEDC sebesar 213,721 ppm. Kesimpulan penelitian ini adalah EEDC memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk adalam kategori sedang.

  • Gambaran penggunaan obat dengan aktivitas psikotik pada pasien di praktik dokter “X” kota Tarakan periode Oktober-Desember 2021

    Ilham Ilham, Syuhada Syuhada, Benazir Evita Rukaya
    31-37
    Abstrak: 292

    Abstract

    Tingginya angka kejadian gangguan jiwa dikalangan masyarakat meningkatkan pula penggunaan obat-obat antipsikotik dalam penanganannya. Salah satu fasilitas kesehatan dasar di Tarakan yang melayani konsultasi masalah kejiwaan adalah praktik dokter “X”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat-obatan antipsikotik yang digunakan pada praktik dokter “X” di Tarakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif dengan mengkaji resep pasien yang mengandung obat-obat dengan aktivitas psikotik pada praktik dokter “X” di kota Tarakan periode Oktober-Desember 2021, penetapan sampel data penelitian menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan obat-obat antipsikotik yang digunakan adalah risperidone, chlorpromazine, clozapine, escitalopram, fluoxetine, olanzapine, sertraline, maprotilin, aripiprazole, haloperidol, quetapine fumarate, sedangkan obat-obat anxiolityc adalah lorazepam, diazepam, clobazam, alprazolam, chlordiazepoxide, clonazepam, nitrazepam. Kesimpulan penelitian ini adalah peresepan obat psikotik tertinggi diberikan pada pasien Middle-age adults (42,29%), jumlah obat yang diperoleh pasien sebesar 2,6 obat per pertemuan, persentase obat generik yang diresepkan sebanyak 27%, dan pesentase frekuensi pemberian tertinggi berdasarkan kelas terapinya yaitu risperidon (19,7%) dan lorazepam (11,64%).

  • Ujı aktıvıtas sedıaan granul darı ekstrak etanol daun komba-komba (Chromolaena odorata L.) sebagaı larvasıda

    Fery Indradewi Armadany, Dian Munasari Solo, Ari Putra Utama, Andi Nafisah Tendri Adjeng
    59-70
    Abstrak: 670

    Abstract

    Komba-komba (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun komba-komba berbunga kuning dan bentuk sediaan granulnya sebagai larvasida. Daun komba-komba diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian didelipidasi menggunakan n-heksan. Ekstrak diidentifikasi metabolit sekundernya melalui skrining fitokimia secara kualitatif mengikuti metode Harborne. Pengujian aktivitas larvasida dilakukan pada ekstrak etanol dan ekstrak etanol terdelipidasi pada konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm dan 2000 ppm untuk mengetahui nilai Lethal Concentration/LC50. Ekstrak diformulasi menjadi sediaan granul menggunakan metode granulasi basah. Hasil skrining fitokimia menunjukkan metabolit sekunder ekstrak etanol daun komba-komba yaitu alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Uji aktivitas larvasida menunjukkan bahwa ekstrak etanol terdelipidasi memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan ekstrak etanol dengan nilai LC50 ekstrak etanol terdelipidasi sebesar 261,6 ppm dan ekstrak etanol sebesar 317,1 ppm. Ekstrak tanol terdelipidasi dengan konsentrasi 1000 ppm ke atas berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk sediaan granul karena memiliki aktivitas larvasida setara dengan kontrol positif (temefos 1000 ppm). Ekstrak etanol terdelipidasi daun komba-komba diformulasikan dalam bentuk sediaan granul menggunakan kombinasi eksipien amilum, PVP dan laktosa. Uji aktivitas larvasida pada granul menunjukkan nilai LC50 sebesar 225,8 ppm.

  • Pola peresepan obat pada pasıen gastrıtıs dı apotek “X” kota Tarakan tahun 2021

    Didin Sampurno Aji, Benazir evita rukaya, Syuhada
    25-30
    Abstrak: 352

    Abstract

    Gastritis dapat menyerang semua kalangan masyarakat dan biasanya ditandai dengan gejala seperti mual muntah dan nyeri pada ulu hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan obat pada pasien gastritis di apotek “X” kota Tarakan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif retrospektif. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling berdasarkan data pasien yang terdiagnosis gastritis pada tahun 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah pasien gastritis adalah sebanyak 309 pasien dengan 209 diantaranya adalah perempuan dan sebanyak 100 pasien laki-laki. Kelompok umur yang paling banyak didiagnosa gastritis adalah kelompok umur 26-45 tahun yaitu mencapai 131 (42,39%) pasien. Obat yang paling banyak digunakan adalah golongan PPI (Proton pump inhibitor) sebanyak 207 (40,51%) resep.

  • Gambaran penggunaan antikoagulan pada pasien ST-Elevatıon Myocardıal Infarctıon (STEMI)

    Rizqa Aulia Rahmah, Irma Novrianti, Syuhada Syuhada
    1-7
    Abstrak: 1641

    Abstract

    Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak. ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) salah satu klasifikasi dari Infark Miokard Akut (IMA). IMA timbul dari kerusakan permanen pada otot jantung karena suplai oksigen yang tidak mencukupi. Adanya IMA dapat merusak fungsi sistol dan diastol, serta menambah kejadian yang tidak diharapkan seperti aritmia pada pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat penggunaan antikoagulan pada pasien STEMI yang menggunakan terapi fibrinolitik. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dengan melihat catatan medis pasien STEMI yang menjalani rawat inap di RS “X” kota Tarakan periode 2017-2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua pasien STEMI menerima terapi antikoagulan. Sebanyak 92,31 % menggunakan enoxaparin dan 7,69 % pasien menggunaan fondaparinux dengan karakteristik pasien sebanyak 12 penyakit penyerta. Pemberian antikoagulan pada pasien STEMI membantu menjaga kondisi arteri setelah proses reperfusi ketika telah diberikan fibrinolitik sehingga tidak menyebabkan terjadinya reoklusi.

26-50 dari 57