Kesehatan masyarakat

10 butir

Semua butir

  • Gambaran Sanitasi Lingkungan di Kompleks Sekolah Dasar Bawakaraeng Wilayah Kerja Puskesmas Bara Baraya Makassar

    Najamuddin Andi Palancoi, Rosdianah Rahim, Aura Audhilla, Nur Azizah
    42-53
    Abstrak: 169

    Abstract

    Pendahuluan: Sekolah berperan dalam membentuk perilaku sehat, sehingga sanitasi lingkungan harus memenuhi standar, termasuk fasilitas air bersih, jamban, pembuangan limbah, tempat sampah, dan sarana cuci tangan. Kantin sekolah juga berperan dalam menjaga kesehatan siswa melalui penyediaan makanan yang higienis. Kurangnya sanitasi yang layak dapat meningkatkan risiko penyakit.  Tujuan: Mendeskripsikan sarana sanitasi di Kompleks SD Bawakaraeng Kota Makassar. Metode: Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui observasi langsung fasilitas sanitasi. Hasil: Fasilitas sanitasi di Kompleks SD Bawakaraeng belum memenuhi standar. SD Bawakaraeng 2 memiliki tingkat pemenuhan tertinggi, diikuti SD INPRES, SD Bawakaraeng 3, dan SD Bawakaraeng 1 sebagai yang terendah. Sarana CTPS dan pengolahan limbah cair sudah memenuhi standar. Kesimpulan: Sanitasi di sekolah-sekolah wilayah Puskesmas Bara-Baraya masih belum layak, terutama dalam aspek jamban, tempat sampah, dan saluran limbah. Sosialisasi diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan sekolah tentang pentingnya sanitasi dalam menjaga kesehatan siswa dan tenaga pendidik.

  • Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gızı Pada Balıta dı Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan

    Asma Lanuddin, Syamsiah Syamsiah, Sari Wijayanti, Irma Novrianti
    158-164
    Abstrak: 225

    Abstract

    Status gizi pada balita adalah hal penting yang harus disadari oleh setiap orang tua. Masalah gizi pada anak balita dapat menyebabkan beberapa dampak serius. Karena masalah gizi ini, dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk tumbuh dan berkembang secara kognitif bahkan dapat menyebabkan kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu terkait gizi balita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan. Sampel yang digunakan sebanyak 97 responden dengan kriteria inklusi ibu yang memiliki bayi atau balita (umur 0-5 tahun) dan ibu yang bersedia menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi balita di Puskesmas Karang Rejo dengan kategori baik sebanyak 33 ibu (34%), kategori cukup 57 ibu (58,8%) dan kategori kurang sebanyak 7 ibu (7,2%). Dapat disimpulkan dalam penelitian ini, gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita di Puskesmas Karang Rejo dalam kategori cukup yakni 57 ibu (58,8%) dari 97 ibu.

  • Pengaruh Program Edukası Hıdup Sehat terhadap Penurunan Berat Badan dan Lıngkar Perut pada Mahasıswa Keperawatan

    Haris Haris
    130-138
    Abstrak: 183

    Abstract

    Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko penyakit tidak menular demikian juga dengan lingkar perut. Kedua indikator tersebut banyak dijumpai pada usia produktif termasuk mahasiswa. Pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah kelebihan berat badan dan lingkar perut. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pengaruh program edukasi hidup sehat dalam menurunkan berat badan dan lingkat perut. Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment without control. Variabel dependen adalah berat badan dan lingkar perut dan variabel independen adalah program hidup sehat. Populasi sasaran adalah seluruh mahasiswa program studi D3 Keperawatan yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria Inklusi adalah mahasiswa atau mahasiswi yang memiliki berat badan lebih dari normal. Sementara kriteria ekslusif adalah mahasiswa yang memiliki riwayat hipertensi atau diabetes mellitus serta mahasiswa yang dalam kondisi sakit saat dilakukan skrening. Data calon responden diperoleh dari skriningpopulasi sasaran dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Jumlah sampel sebanyak 28 orang. Di awal pertemuan responden diberikan edukasi selama 60 menit dan diberikan lembaran program hidup sehat yang dijalankan dan dilaporkan setiap hari selama 7 hari. Setelah dilakukan pretest dan post, kedua data diolah dan dilakukan uji normalitas data dan hasilnya > 0,05 yang berarti data distribusi normal. Hasil. Hasil uji t berpasangan, berat badan sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000 sementara lingkar perut sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000. Program pola hidup sehat yang dijalankan secara konsisten terutama dalam pembatasan jumlah makanan tinggi karbohidrat dan lemak serta melakukan aktifitas fisik dapat mengurangi pembentukan lemak tubuh. Kesimpulan. Program edukasi hidup sehat hidup sehat yang dijalankan selama 7 hari memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan dan lingkar perut.

  • Pengaruh Pandemı Covıd-19 terhadap Penjualan Suplemen Kesehatan dı Apotek “X” Kota Tarakan

    Asma Lanuddin, Sari Wijayanti, Irma Novrianti, Dhea Erwina Suwanty
    34-40
    Abstrak: 202

    Abstract

    World Health Organization menetapkan Corona virus disease sebagai pandemi pada tahun 2020. Dua warga Indonesia terkonfirmasi Covid-19 saat awal virus tersebut terdeteksi. Panic buying dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah salah satu dampak yang ditimbulkan dari covid-19 terutama suplemen kesehatan seperti vitamin ataupun imunnomodulator dikarenakan kurangnya pemahaman dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Covid-19 terhadap penjualan produk suplemen kesehatan di apotek “X” kota Tarakan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat observasional. Data diperoleh dari dokumen penjualan di apotek “X” pada 12 bulan sebelum dan 12 bulan awal pandemi Covid-19. Adapun suplemen kesehatan yang diambil untuk penelitian ini adalah Becom C®, Becom Zet®, dan Imboost Force®. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan paired sample T test. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa suplemen kesehatan mengalami peningkatan penjualan yakni sebesar 314,41% - 808,42% dengan nilai P = 0,038 untuk Becom C®, 0,039 untuk Becom Zet® dan 0,011 untuk Imboost Force®. Dapat disimpulkan Covid-19 memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan penjualan produk suplemen kesehatan di apotek “X” kota Tarakan.

  • Gambaran pengetahuan ıbu menyusuı terhadap pıjat oksıtosın dı puskesmas Karang Rejo kota Tarakan

    Sriargianti amir argi, Asmira Asmira, Muhammad Aris, Isnina Isnina
    8-14
    Abstrak: 144

    Abstract

    Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat terganggu akibat kurang optimalnya pembentukan hormon oksitosin. Pijat oksitosin merupakan suatu tindakan pemijatan dalam mengatasi masalah produksi ASI yang kurang lancar.  Pijat oksitosin dapat dilakukan pada tulang belakang sampai tulang vertebra kelima-keenam dan merupakan suatu cara untuk meningkatkan produksi hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan yang bertujuan meningkatkan kerja saraf parasimpatis dalam merangsang hipofise posterior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengambilan sampel secara non probability sampling menggunakan  teknik accindental sampling dengan jumlah 40 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, dan  pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan tentang pijat oksitosin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data berupa tingkat pengetahuan baik (65,0%), cukup (15,0%), kurang (20,0%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu menyusui di puskesmas Karang Rejo kota Tarakan memiliki pengetahuan yang baik terkait pijat oksitosin.

  • Analısıs kualıtatıf senyawa rhodamın B pada saus jajanan “tusuk-tusuk” dı taman Berkampung kota Tarakan menggunakan metode rapid test kit

    Faizal Mustamin, Irma Novrianti, Muhammad Aris, Asma Asma
    15-20
    Abstrak: 385

    Abstract

    Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Beberapa makanan tersedia dalam bentuk jajanan dan biasanya mengandung bahan tambahan seperti pewarna. Sering kali produsen menyalahgunakan pemakaian zat pewarna untuk teksil seperti rhodamin B dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan rhodamin B pada saus jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman berkampung. Saus diperoleh dari masing-masing penjual jajanan “tusuk-tusuk” yang beredar di taman berkampung. Penelitian ini menggunakan 25 sampel, kemudian dari masing-masing sampel diambil sebanyak 25 gram dan dilarutkan dalam air panas kemudian sampel diuji menggunakan metode uji cepat (rapid test kit). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa sampel saus negatif mengandung rhodamin B. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa saus jajanan “tusuk-tusuk” di taman berkampung kota Tarakan tidak mengandung rhodamin B.

  • Pengaruh penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap pengetahuan calon mempelaı terhadap IMD dı kota Tarakan

    Muhammad Aris, Muliyadi
    1-5
    Abstrak: 149

    Abstract

    Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengetahuan calon mempelai terhadap Inisisasi Menyusui Dini (IMD) di kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan  desain cross-sectional study dengan total sampel sebanyak 50 orang calon mempelai yang sedang bimbingan pra nikah di kantor Kementerian Agama kota Tarakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden rata-rata 25-29 tahun, berpendidikan menengah dan pekerjaan swasta. Pengetahuan calon mempelai terhadap IMD secara statistik semua bermakna dan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi dengan nilai p<0,05.  Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan calon mempelai terhadap IMD masih rendah dan ada perubahan positif setelah diberikan penyuluhan. IMD seyogyanya diberikan kepada calon mempelai agar ada kesiapan untuk memberikan IMD kepada bayinya pada saat melahirkan.

  • Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan stuntıng dı desa Malınau Hulu

    Haris H, Muhammad Ali, Rohandi Baharuddin, Muhammad Aris, Lily Herawati
    12-18
    Abstrak: 524

    Abstract

    Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting.  Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau.  Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.

  • Pengelolaan sedıaan metadon pada Program Terapı Rumatan Metadon (PTRM) dı satelıt pelayanan PTRM

    Julaeha Julaeha, Nunung Priyatni, Rustamaji Rustamaji
    8-19
    Abstrak: 346

    Abstract

    Metadon merupakan jenis narkotika sintetik yang digunakan sebagai terapi substitusi pada Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Oleh sebab itu, metadon harus diperlakukan sebagaimana narkotika pada umumnya. Tenaga kefarmasian dalam PTRM mempunyai tanggung jawab terhadap pengelolaan metadon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian pengelolaan sediaan metadon di satelit pelayanan PTRM di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan pedoman PTRM yang dikeluarkan oleh kemenkes yang meliputi permintaan, penyimpanan, dispensing, dan pelaporan penggunaan metadon. Penelitian ini merupakan penelitian mixed-methods (kualitatif dan kuantitatif) dengan pengambilan data secara prospektif.  Instrumen pengukuran kuantitatif dalam penelitian berupa tabel checklist keseuaian pengelolaan metadon berdasarkan pedoman yang berlaku. Data kualitatif bersumber dari hasil wawancara dengan petugas PTRM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa permintaan, penyimpanan, dan pelaporan penggunaan metadon sudah sesuai dengan pedoman pelayanan PTRM. Namun untuk dispensing metadon di satelit pelayanan PTRM masih ada yang dilakukan oleh selain tenaga kefarmasian.

  • Perbedaan faktor rısıko domınan penyakıt tıdak menular pada usıa dewasa dan lanjut usıa

    Haris H, Amir Syam
    1-10
    Abstrak: 273

    Abstract

    Penyakit tidak menular merupakan ancaman kesehatan saat ini, prevalensinya selalu meningkat setiap tahunnya. Faktor risiko penyakit tidak menular adalah perilaku hidup yang berhubungan dengan kelebihan berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, tekanan darah tinggi, gula darah, kolesterol. Lansia dan dewasa merupakan kelompok rentan terhadap penyakit tidak menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan faktor risiko penyakit tidak menular antara lansia dan dewasa. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel adalah random, responden diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, penentuan IMT, tekanan darah, gula darah, dan asam urat. Berdasarkan hasil pendataan, digunakan untuk menentukan responden yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular. Data dianalisis dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan p-value >0,05 atau tidak ada perbedaan untuk perilaku gaya hidup dan riwayat penyakit. Untuk status metabolik didapatkan p-value 0,617 untuk indeks massa tubuh, p-value 0,626 untuk lingkar perut, p-value 0,528 untuk gula darah dan p-value 0,651 untuk asam urat dan p-value 0,004 untuk tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian ini hanya faktor tekanan darah yang menunjukkan perbedaan antara lansia dan dewasa, dan hanya status hipertensi yang menunjukkan perbedaan pada kedua kelompok.