Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 Issue 2 tahun 2023

					Lihat Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 Issue 2 tahun 2023

Articles:  7 

● Editorial in chief: apt. Syuhada, M.Farm.

● Managing Editorial: apt. Benazir Evita Rukaya, M.Farm.

 

Diterbitkan: 2023-07-31

Articles

  • Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Strychnos ligustrina Menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS)

    Siti Wanda Nurwanti, Andriningrum Sarnoko, Atika Wulandari
    64-71
    Abstrak: 700 | PDF 64-71: 826

    Abstract

    Kayu bidara Laut (Strychnos ligustrina) telah dimanfaatkan secara turun-temurun oleh penduduk Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai obat tradisional untuk penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa kimia golongan alkaloid yang terkandung dalam ekstrak etanol kulit kayu bidara laut. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Identifikasi kandungan alkaloid pada ekstrak kulit kayu bidara laut dilakukan dengan menggunakan instrumen LC-MS. Elusi gradien dilakukan selama 16 menit pada kolom fase balik dengan fase gerak yang digunakan adalah asam asetonitril dan asam format. Berdasarkan hasil analisis teridentifikasi lima senyawa alkaloid yaitu senyawa 3-iso-ajmalicine pada m/z 353.1847, dan waktu retensi 4.26 menit, senyawa brucine pada m/z 395.1953, dan waktu retensi 5.06 menit, serta molekul C24H28N2O4, C22H24N2O3, C11H17NO6 yang terkonfirmasi pada m/z masing – masing 409.2107, 365.1848, 260.1116, dan waktu retensi berturut – turut 4,90 menit, 5,35 menit, dan 1,32 menit. 3-iso-ajmalicine baru terkonfirmasi ada pada ekstrak kulit kayu bidara laut.

  • Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst) pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan

    Irma santi, Bayu Putra, Fitka Ulfa Rahman
    72-79
    Abstrak: 452 | PDF 72-79: 304

    Abstract

    Nyeri merupakan kondisi yang menandakan tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan dan peradangan. Nyeri dapat diatasi dengan analgesik. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek analgesik adalah daun matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I diberikan NaCMC sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan ibuprofen sebagai kontrol positif, serta kelompok III, IV, dan V diberikan EEDM dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal setelah 30 menit pemberian sediaan uji secara oral. Pengamatan dilakukan dengan menghitung respon nyeri yang ditandai dengan geliat selama 180 menit dengan interval waktu 10 menit. Data penelitian diolah secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan LSD. Kelompok kontrol positif terhadap kelompok EEDM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan nilai P>0,05. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa EEDM memiiki efek sebagai analgesik pada mencit putih jantan dengan dosis efektif adalah 800 mg/kgBB.

  • Uji Antioksidan Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Formulasi Salep pada Penyembuhan Luka Sayat Punggung Kelinci Putih New Zealand

    Khusnul Hotimah, Iswandi Iswandi, Jena Hayu Widyasti
    80-94
    Abstrak: 801 | PDF 80-94: 606

    Abstract

    Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki efek antioksidan karena mengandung senyawa seperti fenol, antosianin, glikosida flavonol, glikosida kenferol, terpenoid, steroid, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bunga telang memiliki aktivitas antioksidan, mengetahui apakah salep ekstrak etanol bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat pada kelinci dan mengetahui konsentrasi efektif salep ekstrak etanol pada bunga telang untuk penyembuhan luka sayat pada kelinci. Penelitian ini menggunakan ekstrak bunga telang yang dimaserasi dengan etanol 70%. Konsentrasi ekstrak dibuat sebanyak 3 yaitu 0,1%, 0,2%, 0,4 %. Ekstrak diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Ekstrak yang sudah diuji lalu dibuat salep dan diaplikasikan pada punggung kelinci, kemudian diamati kesembuhan luka. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS® variasi konsentrasi ekstrak etanol bunga telang berpengaruh terhadap aktivitas antioskidan.  Konsentrasi 0,2% memberikan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan konsentrasi 0,1% dan 0,4%. Salep ekstrak etanol bunga telang dapat menyembuhkan luka sayat pada punggung kelinci. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS® terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci menunjukkan perbedaan yang signifikan. Konsentrasi 0,2% berbeda signifikan dengan konsentrasi 0,4% dimana waktu yang diperlukan konsentrasi 0,2% lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 0,4%.

  • Kombinasi Ekstrak Etil Asetat Pegagan (Centella asiatica (L.)) dan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Penyembuh Luka Bakar

    Fery Indradewi Armadany, Laode Muhammad Fitrawan, Fitri Rahmadani Saputri, Vica Aspadiah, Henny Kasmawati
    95-105
    Abstrak: 488 | PDF 95-105 (Inggris): 276

    Abstract

    Luka bakar diakibatkan oleh paparan sumber panas seperti api, bahan kimia, atau radiasi dan dapat menyebabkan hilangnya atau kerusakan jaringan. Penyembuhan luka bakar secara tradisional sering menggunakan obat herbal seperti pegagan dan kelapa, biasanya ekstrak minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek penyembuhan luka bakar dengan pemberian kombinasi ekstrak etil asetat herba pegagan dan minyak kelapa murni (VCO) pada mencit. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kontrol negatif (K(-)) yang diberikan tween 20; kontrol positif (K(+)): luka bakar obat oles yang beredar di pasaran, P1: ekstrak Ethylacetate 10% pada tween 20; P2: VCO; P3: ekstrak Ethyl acetate 10% dan VCO 50% pada tween 20; P4: Ethyl acetate 5% ekstrak dalam VCO P5 : ekstrak etil asetat 10% dalam VCO dan diberi perlakuan selama 21 hari berturut-turut dengan frekuensi dua kali sehari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etil asetat 10% dari herba pegagan dalam VCO menunjukkan aktivitas penyembuhan tertinggi untuk luka bakar, sebanding dengan obat oles kontrol positif (K(+)) yang beredar di pasaran. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan VCO, semakin baik aktivitas penyembuhan luka bakar.

  • Evaluası Penggunaan Obat Pasıen Penyakıt Jantung Koroner Pasca Pemasangan Stent dı RSPAD Gatot Soebroto

    Alika Khansa Adita, Wan Syurya Tri Dharma
    106-117
    Abstrak: 425 | PDF 106-117: 821

    Abstract

    Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi ketika arteri koroner menyempit oleh penumpukan ateroma dan bahan berlemak di dalam dinding. Pemasangan stent dilakukan untuk mengobati arteri koroner yang menyempit dan menjadi pilihan jika penderita telah mencoba pengobatan atau perubahan gaya hidup tetapi tidak meningkatkan kesehatan jantung serta terdapat penyumbatan di arteri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi 4 ketepatan penggunaan obat, mengetahui karakteristik dan profil penggunaan obat pasien PJK pasca pemasangan stent di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik dan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik periode 2021. Sampel yang digunakan sebanyak 83 pasien. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik bahwa pasien PJK pasca pemasangan stent terbanyak pada usia <65 tahun sebanyak 57 pasien (68,68%), komorbiditas terbanyak yaitu Hipertensi sebanyak 26 pasien (31,32%). Obat yang banyak digunakan pada pasien PJK pasca pemasangan stent yaitu kombinasi Aspirin dan Clopidogrel sebanyak 70 pasien (83,34%). Parameter ketepatan obat yang digunakan, yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat pasien menunjukkan hasil 100% bahwa pasien mendapatkan kesesuaian penggunaan obat. Hasil hubungan variabel dengan penggunaan obat melalui SPSS, bahwa jenis kelamin memiliki nilai sig 0.051 (>0,05), usia memiliki nilai sig 0.544 (>0,05), dan faktor resiko memiliki nilai sig. 0.167 (>0,05) artinya tidak ada hubungan dalam penggunaan obat.

  • Evaluasi Pengelolaan Obat dı Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Perıode Tahun 2022

    Wan Syurya Tri Dharma, Cinthia Cristiana
    118-129
    Abstrak: 394 | PDF 118-129: 244

    Abstract

    Pengelolaan dan penyimpanan obat adalah aspek yang sangat penting, maka dari itu pengelolaan dan penyimpanan obat perlu dilaksanakan sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kerusakan pada obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Puskesmas Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Tampang Tumbang Anjir, Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional non eksperimental yang memiliki sifat deskriptif kuantitatif. Data pada penelitian ini diambil secara concurrent dari lembar resep, kartu stok, pelabelan dan waktu tunggu pelayanan resep. Penelitian ini memperoleh hasil persentase nilai barang rusak atau kedaluwarsa (18,09%), tingkat ketersediaan 1 bulan (1,3 bulan), jumlah item obat per resep (0,37%), kecepatan pelayanan resep non racikan memiliki rata-rata waktu (1,52 menit), kecepatan pelayanan resep racikan memiliki rata-rata waktu (1,01 menit), serta pada pelabelan obat memiliki persentase (0%). Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa pengelolaan obat di Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah belum memenuhi standar peraturan yang berlaku yakni Formularium Nasional (FORNAS) dan DOEN.

  • Pengaruh Program Edukası Hıdup Sehat terhadap Penurunan Berat Badan dan Lıngkar Perut pada Mahasıswa Keperawatan

    Haris Haris
    130-138
    Abstrak: 309 | PDF 130-138: 204

    Abstract

    Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko penyakit tidak menular demikian juga dengan lingkar perut. Kedua indikator tersebut banyak dijumpai pada usia produktif termasuk mahasiswa. Pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah kelebihan berat badan dan lingkar perut. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pengaruh program edukasi hidup sehat dalam menurunkan berat badan dan lingkat perut. Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment without control. Variabel dependen adalah berat badan dan lingkar perut dan variabel independen adalah program hidup sehat. Populasi sasaran adalah seluruh mahasiswa program studi D3 Keperawatan yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria Inklusi adalah mahasiswa atau mahasiswi yang memiliki berat badan lebih dari normal. Sementara kriteria ekslusif adalah mahasiswa yang memiliki riwayat hipertensi atau diabetes mellitus serta mahasiswa yang dalam kondisi sakit saat dilakukan skrening. Data calon responden diperoleh dari skriningpopulasi sasaran dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Jumlah sampel sebanyak 28 orang. Di awal pertemuan responden diberikan edukasi selama 60 menit dan diberikan lembaran program hidup sehat yang dijalankan dan dilaporkan setiap hari selama 7 hari. Setelah dilakukan pretest dan post, kedua data diolah dan dilakukan uji normalitas data dan hasilnya > 0,05 yang berarti data distribusi normal. Hasil. Hasil uji t berpasangan, berat badan sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000 sementara lingkar perut sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000. Program pola hidup sehat yang dijalankan secara konsisten terutama dalam pembatasan jumlah makanan tinggi karbohidrat dan lemak serta melakukan aktifitas fisik dapat mengurangi pembentukan lemak tubuh. Kesimpulan. Program edukasi hidup sehat hidup sehat yang dijalankan selama 7 hari memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan dan lingkar perut.