Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Issue 2 tahun 2025

					Lihat Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 Issue 2 tahun 2025

Articles:  3 (+3)

● Editor in chief: apt. Syuhada, M.Farm.

● Managing Editor: apt. Benazir Evita Rukaya, M.Farm.

 

 

Diterbitkan: 2025-07-31

Articles

  • Efektivitas Small Group Discussion dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Kepatuhan Remaja Putri Mengonsumsi Zat Besi

    Ludovikus Duhu
    54-65
    Abstrak: 331 | PDF 54-65: 85

    Abstract

    Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami remaja putri, salah satunya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Penyuluhan kesehatan menjadi strategi penting dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kepatuhan konsumsi tablet zat besi pada remaja. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya metode Small Group Discussion (SGD). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode SGD terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi zat besi. Desain penelitian kuantitatif dengan quasi eksperimen pre-test-post-test with control group. Analisa data menggunakan uji statistik paired T test dan Cohen’s effect size. Sampel penelitian 64 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk menilai pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi zat besi. Hasil Analisis statistik dengan pired T test didapatkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol dalam aspek pengetahuan (p<0,05), sikap (p<0,05), dan kepatuhan konsumsi zat besi (p<0,05). Hasil analisis uji effect Cohen’s diperoleh pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi zat besi berturut-turut diperoleh nilai 1,3; 1,6; 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode SDG efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi zat besi.

  • Hubungan Peran Orang Tua, Guru, dan Keberadaan Penjual Rokok Ecer dengan Perilaku Merokok Siswa di Bantul

    Dwi Widiyaningsih, Mudita Sri Hidayah, Sugiono Sugiono
    66-78
    Abstrak: 152 | PDF 66-78: 93

    Abstract

    Indonesia menempati posisi pertama dengan prevalensi perokok tertinggi di ASEAN menurut Atlas Tobacco. Kecenderungan merokok pada remaja usia <15 tahun meningkat sebesar 2,1% pada periode 2017–2020, didorong oleh rasa ingin tahu, keinginan terlihat tangguh, serta sensasi kenikmatan dan ketenangan dari merokok. Faktor penting dalam pencegahan perilaku merokok remaja tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah, tetapi juga peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sekolah, khususnya keberadaan penjual rokok eceran. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan peran orang tua, guru, dan penjual rokok eceran dengan perilaku merokok siswa SMA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 62 siswa dipilih secara random sampling, dengan instrumen berupa kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara peran orang tua, peran guru, dan penjual rokok eceran dengan perilaku merokok siswa. Disimpulkan bahwa ketiga faktor ini berpengaruh besar terhadap pencegahan perilaku merokok remaja. Temuan ini menegaskan pentingnya sinergi 

  • Pengaruh Media Leaflet terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu yang Mempunyai Anak Usia Taman Kanak-Kanak dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tarakan

    Muhammad Aris, Asma Asma
    79-89
    Abstrak: 144 | PDF 79-89: 73

    Abstract

    Latar Belakang Stunting merupakan masalah kesehatan global yang mengakibatkan dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup anak, terutama dalam hal pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas di masa depan. Pengetahuan Ibu terhadap dampak stunting masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu yang mempunyai anak usia taman kanak-kanak dalam percepatan penurunan stunting. Metode Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain penelitian pretest-posttest. Responden 80 ibu yang memiliki anak usia taman kanak-kanak di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Hasil Penelitian pengetahuan responden sebelum  intervensi yaitu 10.95 ± 0.45 dan setelah diberikan intervensi  12.83 ± 1.53; p = 0.000. Pengetahuan Kelompok kontrol juga mengalami peningkatan, tetapi skor akhir lebih rendah dibandingkan kelompok intervensi, meskipun signifikan (p = 0.000). Sikap: Pada kelompok intervensi, skor sikap meningkat secara signifikan dengaan nilai sevelum intervensi sebesar  13.45 ± 1.03 dan setelah diberikan intervensi dengan nilai 14.58 ± 2.62). Sementara kelompok sebelum intervensi dengan nilai 13.88 ± 0.46 dan stelah intervensi menjadi 13.90 ± 1.63; akan tetapi perubahan tidak signifikan dengan p = 0.928). Tindakan: Pada kelompok intervensi, sebelum intervensi dan setelah intervensi terdapat peningkatan tindakan yang signifikan (dari 10.00 ± 0.55 menjadi 11.20 ± 2.13; p = 0.001). Hal ini juga pada kelompok kontrol juga menunjukkan peningkatan yang signifikan (10.43 ± 1.05 menjadi 11.75 ± 1.93; p = 0.000), Saran Penggunaan QR code dalam leaflet dapat diterapkan agar ibu dapat mengakses informasi tambahan dalam bentuk video atau materi interaktif lainnya.

  • Dampak Program Latihan Kaki Diabetik terhadap Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

    Rohandi Baharuddin
    90-102
    Abstrak: 208 | PDF 90-102: 49

    Abstract

    Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Aktivitas fisik seperti senam kaki diketahui berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah.
    Tujuan: Mengetahui pengaruh senam kaki diabetes terhadap perubahan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Gunung Lingkas Kota Tarakan.
    Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test. Sampel berjumlah 18 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Intervensi berupa senam kaki diabetes dilakukan secara terstruktur dengan durasi latihan 20–30 menit setiap sesi, diberikan dengan frekuensi 3 kali per minggu selama 4 minggu. Senam kaki dipandu oleh peneliti dengan mengikuti prosedur gerakan standar yang meliputi pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. Kadar glukosa darah sewaktu diukur menggunakan glucometer sebelum intervensi (pre-test) dan setelah intervensi (post-test) untuk mengetahui efektivitas latihan. Hasil: Rata-rata kadar glukosa darah sebelum senam kaki adalah 216,57 mg/dl, dan setelah intervensi menjadi 183,92 mg/dl, dengan rata-rata penurunan sebesar 32,65 mg/dl. Uji statistik menunjukkan nilai p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan. Kesimpulan: Senam kaki diabetes berpengaruh signifikan dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 dan dapat diterapkan sebagai intervensi non-farmakologis di tingkat layanan primer.

Pharmacy

  • Efektıvıtas Penggunaan Obat Antıhıpertensı Tunggal Angıotensın II Receptor Blockers (ARB) dan Calcıum Channel Blockers (CCB) pada Pasıen Stroke Iskemık dı Instalası Rawat Inap RSUD Dr. Soedırman Kebumen Tahun 2024

    Alvina Dwi Nurhalisah, Muh Husnul Khuluq, Ayu Nissa Ainni, Tri Cahyani Widiastuti
    103-108
    Abstrak: 27 | PDF 103-108: 9

    Abstract

    Peningkatan prevalensi stroke iskemik dengan hipertensi menuntut pengendalian tekanan darah yang optimal. Di RSUD Dr. Soedirman Kebumen, golongan CCB dan ARB menjadi pilihan antihipertensi tunggal utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan efektivitas penggunaan obat antihipertensi tunggal jenis ARB dan CCB pada pasien stroke iskemik yang dirawat di instalasi rawat inap RSUD Dr. Soedirman Kebumen tahun 2024. Metode penelitian berupa analitik deskriptif dengan desain cross-sectional dan data retrospektif. Sampel berjumlah 112 pasien yang dipilih secara total sampling sesuai kriteria inklusi. Analisis efektivitas terapi menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berusia >65 tahun (64,29%) dan berjenis kelamin laki-laki (50,89%). Kedua jenis terapi menunjukkan efektivitas dalam menurunkan tekanan darah hingga mencapai target <140/90 mmHg. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan ARB dan CCB (p=0,995; p>0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ARB dan CCB sama-sama efektif menurunkan tekanan darah pada pasien stroke iskemik tanpa perbedaan signifikan. Penelitian lanjutan dengan desain prospektif disarankan untuk mengevaluasi efek samping, kualitas hidup, dan efisiensi biaya.