Vol. 2 No. 2 (2022): Volume 2 Issue 2 tahun 2022

● Articles: 14
● Editorial in chief: apt. Syuhada, M.Farm.
● Managing Editorial: apt. Benazir Evita Rukaya, M.Farm.
Full Issue
Articles
-
Pengaruh penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap pengetahuan calon mempelaı terhadap IMD dı kota Tarakan
Abstract: 129 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengetahuan calon mempelai terhadap Inisisasi Menyusui Dini (IMD) di kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan total sampel sebanyak 50 orang calon mempelai yang sedang bimbingan pra nikah di kantor Kementerian Agama kota Tarakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden rata-rata 25-29 tahun, berpendidikan menengah dan pekerjaan swasta. Pengetahuan calon mempelai terhadap IMD secara statistik semua bermakna dan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi dengan nilai p<0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan calon mempelai terhadap IMD masih rendah dan ada perubahan positif setelah diberikan penyuluhan. IMD seyogyanya diberikan kepada calon mempelai agar ada kesiapan untuk memberikan IMD kepada bayinya pada saat melahirkan.
-
Hubungan dukungan keluarga dengan kualıtas hıdup anak thalasemıa
Abstract: 334 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan anemia yang mengharuskan pasien mendapatkan tranfusi darah seumur hidupnya, hal ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan tehnik total sampling dan uji statistik Spearmen rank. Penelitian menunjukkan dukungan keluarga yang positif sebanyak 26 responden (87%) dan kualitas hidup normal sebanyak 24 responden (80%). Berdasarkan analisis dengan uji Spearmen rank diperoleh p value <0,05, artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Anak dengan dukungan keluarga positif menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan anak dengan dukungan keluarga negatif.
-
Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan stuntıng dı desa Malınau Hulu
Abstract: 477 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau. Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.
-
Potensi peningkatan efek sedasi dan gangguan ritme jantung pada pengobatan skizofrenia
Abstract: 297 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak diderita di berbagai negara. Gejala psikosis yang dialami berupa delusi yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai dengan halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan persepsi. Pasien “X” berumur 22 tahun dirawat dan didiagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan gelisa selama 4 hari terakhir, emosi labil, teriak-teriak, memukul, mengancam akan membunuh. Pasien mendapatkan terapi risperidon 2 mg, lorazepam 1 mg, trifluoferazin 5 m, dan olanzapin 5 mg. Masalah terkait obat yang ditemukan adalah adanya interaksi obat risperidon dengan lorazepam, yaitu dapat meningkatkan sedasi dan trifluoferazin dengan risperidon dapat memperpanjang interval QT. Pemantauan perbaikan gejala psikosis, efek sedasi dan gangguan ritme jantung perlu dilakukan utuk memastikan keberhasilan dan keamanan dari terapi yang diberikan.
-
Pola peresepan obat pada pasıen gastrıtıs dı apotek “X” kota Tarakan tahun 2021
Abstract: 297 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Gastritis dapat menyerang semua kalangan masyarakat dan biasanya ditandai dengan gejala seperti mual muntah dan nyeri pada ulu hati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan obat pada pasien gastritis di apotek “X” kota Tarakan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif retrospektif. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling berdasarkan data pasien yang terdiagnosis gastritis pada tahun 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah pasien gastritis adalah sebanyak 309 pasien dengan 209 diantaranya adalah perempuan dan sebanyak 100 pasien laki-laki. Kelompok umur yang paling banyak didiagnosa gastritis adalah kelompok umur 26-45 tahun yaitu mencapai 131 (42,39%) pasien. Obat yang paling banyak digunakan adalah golongan PPI (Proton pump inhibitor) sebanyak 207 (40,51%) resep.
-
Gambaran penggunaan obat dengan aktivitas psikotik pada pasien di praktik dokter “X” kota Tarakan periode Oktober-Desember 2021
Abstract: 227 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Tingginya angka kejadian gangguan jiwa dikalangan masyarakat meningkatkan pula penggunaan obat-obat antipsikotik dalam penanganannya. Salah satu fasilitas kesehatan dasar di Tarakan yang melayani konsultasi masalah kejiwaan adalah praktik dokter “X”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat-obatan antipsikotik yang digunakan pada praktik dokter “X” di Tarakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif dengan mengkaji resep pasien yang mengandung obat-obat dengan aktivitas psikotik pada praktik dokter “X” di kota Tarakan periode Oktober-Desember 2021, penetapan sampel data penelitian menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan obat-obat antipsikotik yang digunakan adalah risperidone, chlorpromazine, clozapine, escitalopram, fluoxetine, olanzapine, sertraline, maprotilin, aripiprazole, haloperidol, quetapine fumarate, sedangkan obat-obat anxiolityc adalah lorazepam, diazepam, clobazam, alprazolam, chlordiazepoxide, clonazepam, nitrazepam. Kesimpulan penelitian ini adalah peresepan obat psikotik tertinggi diberikan pada pasien Middle-age adults (42,29%), jumlah obat yang diperoleh pasien sebesar 2,6 obat per pertemuan, persentase obat generik yang diresepkan sebanyak 27%, dan pesentase frekuensi pemberian tertinggi berdasarkan kelas terapinya yaitu risperidon (19,7%) dan lorazepam (11,64%).
-
Pengembangan dan pengujian sifat fisik sediaan spray gel darı ekstrak etanol batang Etlıngera rubroloba menggunakan basıs gel Na-CMC
Abstract: 1462 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Tumbuhan Etlingera rubroloba merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa polifenol. Manfaat batang Etlingera rubroloba sebagai antioksidan dapat formulasikan dalam bentuk sediaan topikal yaitu spray gel. Penggunaan Na-CMC sebagai basis gel memiliki keuntungan dengan menghasilkan basis gel yang jernih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi, evaluasi fisik dan stabilitas fisik dari sediaan spray gel ekstrak etanol batang Etlingera rubroloba. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan menjadi spray gel dengan variasi konsentrasi Na-CMC F1 (0,1%), F2 (0,2%), F3 (0,3%), F4 (0,4%) dan F5 (0,5%). Evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji pola penyemprotan, uji waktu kering, uji homogenitas dan uji hedonik sedangkan stabilitas fisik meliputi pengujian sentrifugasi dan cycling test. Hasil evaluasi fisik didapatkan setiap formula masuk dalam rentang syarat sediaan spray gel yang baik. Hasil pengujian stabilitas fisik setelah cycling test menunjukkan adanya penurunan viskositas pada setiap formula dan tidak terjadi perubahan dari segi organoleptik maupun pH dari sediaan spray gel setelah cycling test. Hasil uji hedonik didapatkan formula 3 dan 4 lebih disukai. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa F3 dan F4 merupakan formula yang optimum berdasarkan evaluasi fisik, stabilitas fisik dan juga pengujian hedonik.
-
Uji stabilitas fisik serum anti-aging ekstrak etil asetat daun cempedak (Arthocarpus champeden Spreng.)
Abstract: 797 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Salah satu kosmetik popular yang dianggap efektif dalam mengatasi penuaan kulit adalah serum anti-aging dengan kandungan antioksidan kuat. Antioksidan alami sebagian besar diperoleh dari tanaman salah satunya berasal dari daun cempedak (Arthocarpus champeden Spreng.). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi stabilitas fisik formula serum ekstrak etil asetat daun campedak (EEADC) menggunakan hasil penelitian sebelumnya. Formulasi serum dengan konsentrasi zat aktif sebesar 0,05% yang telah dibuat, dievaluasi stabilitas fisiknya selama masa penyimpanan hari ke-0, 2, 4 dan 7, yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan viskositas, kemudian dilakukan analisis data. Hasil dari evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa serum EEADC memenuhi kriteria standar untuk evaluasi organoleptik, homogenitas dan pH. Namun, pada evaluasi daya sebar dan viskositas sebaliknya (tidak memenuhi kriteria standar). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan evaluasi dan optimasi formula serum EEADC.
-
Ujı aktıvıtas sedıaan granul darı ekstrak etanol daun komba-komba (Chromolaena odorata L.) sebagaı larvasıda
Abstract: 552 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Komba-komba (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun komba-komba berbunga kuning dan bentuk sediaan granulnya sebagai larvasida. Daun komba-komba diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96% kemudian didelipidasi menggunakan n-heksan. Ekstrak diidentifikasi metabolit sekundernya melalui skrining fitokimia secara kualitatif mengikuti metode Harborne. Pengujian aktivitas larvasida dilakukan pada ekstrak etanol dan ekstrak etanol terdelipidasi pada konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm dan 2000 ppm untuk mengetahui nilai Lethal Concentration/LC50. Ekstrak diformulasi menjadi sediaan granul menggunakan metode granulasi basah. Hasil skrining fitokimia menunjukkan metabolit sekunder ekstrak etanol daun komba-komba yaitu alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Uji aktivitas larvasida menunjukkan bahwa ekstrak etanol terdelipidasi memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan ekstrak etanol dengan nilai LC50 ekstrak etanol terdelipidasi sebesar 261,6 ppm dan ekstrak etanol sebesar 317,1 ppm. Ekstrak tanol terdelipidasi dengan konsentrasi 1000 ppm ke atas berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk sediaan granul karena memiliki aktivitas larvasida setara dengan kontrol positif (temefos 1000 ppm). Ekstrak etanol terdelipidasi daun komba-komba diformulasikan dalam bentuk sediaan granul menggunakan kombinasi eksipien amilum, PVP dan laktosa. Uji aktivitas larvasida pada granul menunjukkan nilai LC50 sebesar 225,8 ppm.
-
Uji aktivitas fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap Propionibacterium acnes
Abstract: 307 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu buah dengan banyak manfaat, termasuk dalam pemanfaatannya sebagai obat tradisional. Secara tradisional daun pepaya digunakan dalam pengobatan jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Fraksi n-hexan dan etil asetat diperoleh dengan melakukan ekstraksi bertingkat menggunakan metode maserasi. Fraksi yang diperoleh kemudian diuji menggunakan metode difusi agar (sumuran) untuk melihat efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Hasil uji yang diperoleh dari fraksi n-hexan dan etil asetat konsentrasi 10%, 15% dan 20% dengan kontrol positif erythromicin 0,375%, dan kontrol negatif pelarut (n-hexan dan etil asetat) berupa diameter zona hambat. Fraksi etil asetat dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% merupakan fraksi yang paling efektif dengan diameter rata-rata sebesar 14,7±6,33; 16,4±1,55; dan 18,7±4,14. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah fraksi etil asetat daun pepaya konsentrasi 15% adalah fraksi yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
-
Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (Artocarpus champaden Spreng.)
Abstract: 410 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Antioksidan berperan sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu antioksidan yang terdapat pada tanaman adalah flavonoid, dimana senyawa tersebut merupakan kandungan terbesar dalam tanaman cempedak (Artocarpus champaden Spreng.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (EEDC) berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, dimana terdapat 5 variasi konsentrasi ekstrak dan baku pembanding kuersetin yang digunakan. Berdasarkan uji tersebut maka diperoleh nilai IC50 EEDC sebesar 213,721 ppm. Kesimpulan penelitian ini adalah EEDC memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk adalam kategori sedang.
-
Uji aktivitas antibakteri gel fraksi n-heksan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai anti jerawat
Abstract: 376 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Pepaya merupakan salah satu tumbuhan dengan berbagai macam manfaat, salah satunya adalah potensi antibakteri daun pepaya. Potensi antibakteri pada ekstrak maupun fraksi ekstrak yang dimiliki daun pepaya dapat berperan sebagai anti jerawat. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuat sedian gel fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil yang diperoleh gel fraksi n-hexan 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang dihasilkan masing-masing sebesar 6,80 mm, dan 2,77 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah gel fraksi n-hexan dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab jerawat.
-
Fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin dari ekstrak pandan hutan (Freycinetia sessiliflora Rizki)
Abstract: 1195 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Tumbuhan pandan hutan yang terdapat di gunung Passi Singkawang dengan spesies Freycinetia sessiliflora Rizki belum banyak diteliti terutama kandungan senyawa kimianya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin ekstrak etanol pandan hutan Freycinetia sessiliflora Rizki. Metode fraksinasi yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis yang dilanjutkan dengan kromatografi kolom. Skrining fitokimia menggunakan pereaksi FeCl3 serta analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom menggunakan eluen kloroform: methanol: air (7:3:0,4) dengan nilai Rf 0,25-0,77. Analisis panjang gelombang menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukan senyawa tanin dengan panjang gelombang maksimum 734,1 nm.
-
Analısıs karakterıstık organoleptıs dan kimia tepung ıkan sepat rawa (Trıchopodus trıchopterus)
Abstract: 330 |
pdf (Indonesian): 4
Abstract
Ikan sepat rawa (Trıchopodus trıchopterus) merupakan hewan yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan. Ikan sepat rawa muncul musiman namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui karakteristik oraganoleptis dan kimia berupa kadar air, kadar abu, kadar serat, kadar lemak dan kadar protein tepung ikan sepat rawa. Pembuatan tepung ikan sepat rawa dengan menggunakan metode pengukusan pada suhu 90˚C selama 20 menit dan pemanasan oven dengan suhu 70˚C selama 80 menit. Hasil penelitian ikan sepat rawa menunjukkan karakteristik organoleptis berupa warna cokelat muda, aroma harum/khas, rasa hambar kemanisan, dan tekstur kering sedangkan hasil analisis kimia didapatkan kadar protein sebesar 44,84%, kadar serat 1,88%, kadar lemak 4,12%, kadar abu 14,63%, dan kadar air 5,98%. Berdasarkan Standar Nasional Indonesi (SNI), dari kelima pengujian karakteristik kimia didapatkan hasil uji kadar protein termasuk dalam standar mutu III, serat termasuk dalam standar mutu II, kadar lemak termasuk dalam standar mutu I, kadar abu termasuk standar mutu I, kadar air temasuk standar mutu I.